22/05/2009

Badanku Sihat. Jiwaku sakit..

Jarang sekali kita bertanya kepada orang, apa khabar jiwa awak?


Tetapi sering kali kita bertanya, apa khabar awak hari ini? Mungkin sesiapa yang bertanya sedemikian, mungkin pelik bunyi dan loghatnya. Tetapi, itulah hakikatnya. Sedar ataupun tidak, kita sebenarnya selalu sakit.


Sakit dek emosi kita, jiwa kita, perasaan kita. Apabila kita sering sakit-sakit badan, kita akan terus pergi berjumpa doktor ataupun pakar yang boleh merubati sakit kita itu. Mungkin sakit gigi, demam, sakit urat ataupun sebagainya. Kerana sakit kita itu, kita nampak, kita sedar tentang sakit kita. Lantas kita pergi berubat.

Mencari ubat yang sepatutnya untuk sakit kita itu. Namun, jarang sekali apabila kita sakit emosi, sakit perasaan ataupun sakit hati, kita terus ingin berubat ataupun kita ingin mencari penawar sakit kita itu. Jarang. Kebanyakkannya akan memendam terlebih dahulu. Memeram biar jadi panas, lantas membakar diri sendiri. Jadi, hendaklah kita cepat bertindak untuk mengubati hati kita yang resah, hati kita yang mati, hati kita yang tidak tenteram untuk terus segar dan bersemangat dalam menghadapi pelbagai masalah dan ujian.


Sebelum kita mencari ubat dan penawar hati kita yang sakit itu, hendaklah kita mengetahui dahulu kenapa hati kita itu sakit. Antara masalah membuatkan hati kita sakit:
1) terlalu banyak kerja – assignment, homework, kerja rumah, kerja pejabat
2) suka berdengki dengan orang – dengki dengan sahabat, dengki dengan jiran, dengki dengan keluarga
3) suka mencari masalah orang
4) banyak bercakap, jadi banyak terguris hati orang
5) suka berfikiran negative
6) banyak angan-angan
7) sangat malas
8) orang yang sensitif

Dalam sebuah kisah, Ibrahim b. Adham sedang berjalan-jalan di negeri Bashrah. Penduduk Bashrah melihatnya segera datang, dan bertanya, "Ya Ibrahim, mengapa doa kami tidak dimakbulkan, padahal Allah telah berfirman, 'Apabila hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakan bahawa aku dekat. Aku memakbulkan doa orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepadaKu...'2:186."

Lantas Ibrahim menjawab, "Wahai penduduk Bashrah, hal itu adalah kerana HATI kalian TELAH MATI dengan 10 perkara. Jika begitu, bagaimana ALLAH akan memakbulkan doa kalian?" "

Ya Ibrahim, apakah 10 perkara itu?" Tanya penduduk Bashrah....
1) Kalian kenal ALLAH tetapi tidak menunaikan hak-hakNYA
. 2) Kalian membaca ALQURAN tetapi tidak mengamalkan isi-isinya.
3) Kalian mengakui cintai RASULULLAH tetapi tidak amalkan sunnahnya.
4) Kalian mengakui membenci SYAITAN tetapi menuruti ajakannya. 5) Kalian mengakui ingin masuk SYURGA tetapi tidak memenuhi syarat-syaratnya.
6) Kalian mengakui ingin selamat dari api NERAKA tetapi kalian menjerumuskan diri ke dalamnya
7) Kalian meyakini kepastian KEMATIAN tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

8) Kalian sibuk membicarakan KEBURUKAN ORANG tetapi kalian mengabaikan keburukan sendiri.
9) Kalian MENGUBURKAN orang mati tetapi kalian tidak mengambil pengajaran daripadanya.

10) Kalian mendapat NIKMAT ALLAH tetapi tidak pernah mensyukurinya.

Mengikut Ibnul Qayyim rahimahullah pula, beliau menyebutkan ada lima perkara yang menyebabkan rosaknya hati, antaranya, 1. Bergaul dengan banyak kalangan Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Dalam tatapan realiti, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya output semacam ini, kerana motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Kerana itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal kerana salah pergaulannya. Allah berfirman:

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29)

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67)


"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebahagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).

Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha Allah.


2. Larut dalam angan-angan kosong

Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta sentiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal salih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.


3. Bergantung kepada selain Allah

Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah. Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya.


Allah berfirman, ertinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)


"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah labah-labah. Dan rumah labah-labah adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, ertinya:


"Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22) Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong



. 4. Makanan


Makanan perosak ada dua macam. Pertama , merosak kerana zatnya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan kerana hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik kerana paksaan, malu atau takut terhina. Kedua , merosak kerana melampaui ukurannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewati batasnya. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan keranannya ia mudah mengikuti komando syaitan. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalan bagi syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat syaitan mudah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi.

Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:


"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani). 5


. Kebanyakan tidur

Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan. Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau petang hari. Bahkan tidur pada petang dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.


Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rezeki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Kerananya, tidur pada waktu itu hendaknya kerana benar-benar sangat terpaksa. Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bahagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasulullah SAW.



source: iluvislam.com

18/05/2009


"Kita tidak akan merasai kemanisan iman sehingga kita merasa sukarnya untuk meninggalkan jahilliyyah"

04/05/2009

Kebesaran ALLAH SWT

Subject: KEBESARAN ALLAH SWT
Forwarded this email to our muslim friend.
I have taken a closer look at my finger as if I was doing the tahiyyat, and subhanallah…….. I hope ALL my friends shall be enlightened as well.

Dalam solatku yang sudah sekian kalinya, aku tetap merenung telunjukku dalam setiap tasyahud (tahiyyat) awal dan akhir, mengharapkan pahala menurut sunnah mengisi setiap kantung pahala yang tak pernah ku lihat. Berpuluh tahun berbuat demikian, perasaan ingin tahu tetap menerjah hatiku. Mengapa Rasulullah s.a.w. berbuat demikian? Mengapa disunatkan merenung telunjuk sewaktu tasyahud? Pasti ada sesuatu sehinggakan disunatkan berbuat demikian. Bagi yang tak ambil pusing, tetap bahagian mereka dengan kantung pahala yang sarat di akhirat, dijamin Allah s.w.t..



Dirujuk persoalan itu kepada yang arif. Kata mereka telunjuk itu satu, diangkat ketika mengucapkan kalimah "Aku bersaksi bahawa Tiada Tuhan Yang disembah melainkan Allah" bagi menandakan keEsaan Allah yang Satu, Yang Maha Esa dan Tiada yang sebanding denganNya. Jawapan yang diberi mententeramkan jiwaku hanya buat seketika. Memang benar apa yang dikatakan yang arif itu tadi, tapi mengapa gelodak jiwa mengatakan ada sesuatu yang lain.

Aku sentiasa terganggu dengan persoalan yang ditimbulkan hati yang mendesak-desak mencari rahsia sebenar sehingga hatiku puas. Kenapa hanya perkara ini begitu mendesak jiwa sedangkan perbuatan itu hanya dilakukan dengan seketika dalam solat.

Sehinggalah di suatu senja yang sangat hening. Hujan lebat mula turun di luar rumah, menghalang langkah insan yang beriman lemah ini untuk ke tempat azan dilaungkan. Ditunaikan tanggungjawabku kepada Yang Maha Pencipta dalam keadaan ke khusyukan di rumah. Waktu Maghrib itu membuka persoalan lama kembali. Mula sahaja tasyahud awal, telunjukku direnung dan membangkitkan kembali persoalan yang sering bermain dijiwaku.

Kekhusyukan dalam ibadatku sedikit teganggu, minda ditumpukan kembali kepada bacaan solat supaya hatiku tetap rasa syukurku kepada Yang Menciptakan diriku dengan segala kesempurnaan. Tapi semua itu terganggu kembali bila saja aku berada dalam tasyahud akhir. Sekali lagi aku mengucapkan kalimah " Ashhadu allaa ilaa ha illallah (Aku bersaksi bahawa Tiada Tuhan Yang disembah melainkan Allah) sambil jari telunjukku diangkat menandakan aku mengakui keEsaan Allah s.w.t..

Bagaikan hendak tersembur kandungan dadaku takala aku merenung jari telunjukku pada kali ini. Serta merta airmataku mencurah-curah keluar tak tertahan, ditahan sebak dadaku supaya tidak terbatal solatku. Allahuakbar! Allah Maha Besar! Ampunkanlah segala dosa yang telah kulakukan dengan tanganku ini... Ya Allah! Betapa Engkau memuliakan kami manusia dengan kalimah NamaMu pada jasad kami yang kotor ini.. Ampunkanlah kami, ampunkanlah aku... Mulai maghrib hari itu, perbuatan mengangkatkan dan merenung telunjuk dalam tasyahud tidak lagi mengganggu kekhusyukan solatku, tapi ia membuatkan hatiku sentiasa gentar dan sayu..

Sayu mengenangkan dan merindui Allah s.w.t., gentar kerana aku melihat aku ini milik Allah... Ya! Benar.. akhirnya jawapan bagi persoalan itu telah kutemui bila saja terpandang kalimah Allah ditelunjuk kananku.. Subhanallah! Maha Suci Allah! Ampunilah aku sekiranya tangan yang membawa kalimah namaMu yang Maha Suci dan Mulia ini telah aku gunakan untuk melakukan dosa dan maksiat melanggar perintahMu.. Ampunkanlah HambaMu ini Ya Allah.....





22/04/2009

HADITH

Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said: 'When a man dies and his relatives are busy in funeral, there stands an extremely handsome man by his head. When the dead body is shrouded, that man gets in between the shroud and the chest of the deceased.


When after the burial, the people return home, 2 angels, Munkar and Nakeer(names of two special Angels), come in the grave and try to separate this handsome man so that they may be able to interrogate the dead man in privacy about his faith. But the handsome man says,

'He is my companion, he is my friend. I will not leave him alone in any case.. If you are appointed for interrogation, do your job. I cannot leave him until I get him admitted into Paradise '.

Thereafter he turns to his dead companion and says, 'I am the Qur'an, which you used to read, sometimes in a loud voice and sometimes in a low voice. Do not worry.
After the interrogation of Munkar and Naker, you will have no grief.'

When the interrogation is over, the handsome man arranges for him from Al-Mala'ul A'laa (the angels in Heaven) silk bedding filled with musk.

Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said: 'On the Day of Judgement, before Allah, no other Intercessor will have a greater status than the Qur'an, neither a Prophet nor an angel.'

Please keep forwarding this 'Hadith' to all ....because
Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said:

'Pass on knowledge from me even if it is only one verse'.


May Allah bestow this favour on all of us.

AMEEN





Assalamu Alaikum


We are praying that the following message in the next seven days would reach at least FIVE MILLION Muslims all over the world, Insha-Allah.

Please forward this message TODAY to your friends and relatives and earn abundant Rewards from Allah Subhanahu watala.

SAYINGS (HADITH) OF PROPHET MUHAMMAD (Sallallaahu alaihi wa sallam)

The one who disdains prayers (Salat) will receive Fifteen punishments from Allah..

Six punishments in this lifetime
Three while dying
Three in the grave &
Three on the Day of Judgment.

THE SIX PUNISHMENTS OF LIFE :
1. Allah takes away blessings from his age (makes his life misfortunate)

2. Allah does not accept his plea (Dua's)
3. Allah erases the features of good people from his face.
4. He will be detested by all creatures on earth.
5. Allah does not reward him for his good deeds. (No thawab)
6. He will not be included in the Dua's of good people.

THE THREE PUNISHMENTS WHILE DYING :

1. He dies humiliated.
2. He dies hungry.
3. He dies thirsty. Even if he drinks the water of all seas he will still be thirsty.

THE THREE PUNISHMENTS IN GRAVE :
1.. Allah tightens his grave until his chest ribs come over each other.
2.. Allah pours on him fire with embers.
3. Allah sets on him a snake called 'the brave', 'the bold' which hits him from morning until afternoon for leaving Fajr prayer, from the afternoon until Asr for leaving Dhuhr prayer and so on. With each strike he sinks 70 yards under the ground.


THE THREE PUNISHMENTS ON THE DAY OF JUDGMENT :
1. Allah sends who would accompany him to hell pulling him on the face.
2. Allah gives him an angry look that makes the flesh of his face fall down.
3. Allah judges him strictly and orders him to be thrown in hell.

Note: If you get this copy, please make copies of it and distribute them among all Muslims.. You will be earning a Reward as well as helping to show your brother the Right Path. May Allah give guidance to all of us.
AAMEEN!!!!!!!

----------------------------------------------

THOSE WHO DO NOT SAY THEIR PRAYERS OF:

FAJR : the glow of their face is taken away.
ZUHR: the blessing of their income is taken away.
ASR : the strength of their body is taken away.
MAGHRIB : they are not benefited by their children.
'ISHA : the peace of their sleep is taken away.

-------------------------------------------------

THE HOLY QUR'AN:
'Say Your Prayers Before Prayers For You Are Said'.

05/04/2009

Hear these words..

We have only one life, dont hassle with the small matters. Live it to the fullest with passion and sincerity - and you will reap the rewards.

Set up your ambitious but feasible goals



When we don’t get what we want, La Tahzan! Don’t be sad … Allah (SWT) sebenarnya sayang kamu that is why He decides not to give you something dangerous which you might not have foreseen. Walaupun apa yang kamu terima adalah satu benda yang paling buruk di mata kamu atau satu kejadian yang paling menyedihkan bagi kamu, mungkin semua itu Allah (SWT) jadikan sebagai landasan bagi kamu menuju kepadaNya, kembali mencintaiNya … mencariNya.

01/04/2009

Atasi sikap Bertangguh

Atasi Sikap Bertangguh
www.iLuvislam.com
helangsenja
editor : everjihad


Satu sikap yang ada dalam setiap diri kita dan menjadi penyebab kepada kegagalan kita. Iaitu sikap bertangguh. Bertangguh maknanya kita dengan sengaja melambatkan atau tidak menyiapkan satu-satu kerja, aktiviti atau tugasan yang sememangnya penting atas alasan yang tidak penting. Sebaliknya kalau sesuatu kerja itu terpaksa diketepikan seketika kerana ada sesuatu yang lebih penting lagi yang mesti disiapkan, maka itu bukanlah bertangguh.

Malangnya, ramai diantara kita atas alasan yang remeh temeh melambat-lambatkan sesuatu pekerjaan. Mari kita renungkan seketika, kalau anda seorang pekerja di pejabat, apa agaknya kerja semalam yang anda tahu penting tetapi tidak dibuat. Mungkin ada borang yang perlu dilengkapkan dan dihantar; atau panggilan kepada pelanggan yang belum dibuat; atau projek yang belum disiapkan malah mungkin belum dimulakan; atau khidmat selepas jualan yang tidak dibuat meskipun berkali-kali anda ingatkan diri anda ia adalah penting. Bagaimana pula dengan urusan dirumah? Anda mungkin dah lama mahu mengecat rumah tetapi sehingga kini masih belum siap; atau menyapu lantai, menggosok baju, mengelap tingkap, mencuci bilik air.

Bagaimana pula dengan urusan peribadi anda? Anda tahu sudah tiba waktunya anda menghubungi ibu bapa di kampung; atau emel sahabat yang tidak berbalas dan SMS yang belum dijawab. Anda tahu berat badan mula bertambah dan sudah sekian lama anda mahu turunkan berat badan dengan menjaga diet dan melakukan senaman harian. Sudahkah ia dilakukan? Rambut yang semakin panjang sudahkah dipotong? Kalau direnungkan dengan ikhlas maka kita akan dapati terlalu banyak yang mahu dilakukan dan terlalu sedikit masa yang ada. Kalau tahu masa semakin sedikit kenapa dihabiskan untuk perkara-perkara yang tidak termasuk dalam senarai penting kita? Iaitu senarai yang kita tahu mesti dilakukan segera. Atau anda sebenarnya tidak pernah buat satu senarai pun selama ini? Segalanya hanya dirancang dalam kepala maka tidak hairanlah kalau anda lupa. Apabila kita bertangguh, kita akan rasa tertekan kerana masa semakin suntuk dan kerja semakin menimbun.

Akibat dari rasa tertekan ini ialah kemurungan serta emosi yang tidak menentu. Kesihatan juga turut terganggu dan semua ini pasti menjejaskan produktiviti. Hasilnya, kita menjadi orang yang gagal dalam kehidupan sama ada dari kerjaya, akademik, kesihatan, ibadah, kewangan dan sebagainya.



Kenapa Wujudnya Sikap Bertangguh?

Antara faktor yang menjadi penyebab tangguh ini ialah:

1. Pengurusan yang lemah, sama ada dari segi pengurusan diri, masa, sumber dan tugas.

2. Takut, sama ada takut kepada kegagalan mahu pun takutkan kejayaan. Ada orang takut berjaya kerana kejayaan bermakna tanggungjawab lebih besar, masa makin sibuk dan tiada masa untuk perkara lain, ramai orang yang akan dengki dan sebagainya. Ada pula yang takutkan kegagalan kerana bimbang dikritik, dimarahi, dipandang rendah, takut kerja tidak cukup bagus dan sebagainya. Walau apa sekalipun alasannya, 90% daripada apa yang disangkakan sebenarnya tidak akan berlaku.

3. Terlalu mahukan kesempurnaan. Ada ketikanya sesuatu perancangan itu tertangguh perlaksanaannya kerana kita mahukannya terlalu sempurna. Begitu banyak masa dan tenaga dibazirkan dengan mengkaji keburukan-keburukan yang mungkin akan terjadi.

4. Masalah fizikal. Masalah kesihatan dan tenaga yang kurang boleh mendorong perasaan malas. Ini membuatkan banyak kerja-kerja gagal disempurnakan kerana diri tidak produktif.

5. Masalah sikap. Sikap adalah penyumbang paling utama kepada masalah tangguh. Apabila kita bersikap sambil lewa, ambil mudah dan tiada komitmen serta disiplin terhadap diri kita dan tugas-tugas yang diserahkan maka segalanya pasti akan tertangguh. Bagaimana Mengatasinya? Tangguh bukanlah masalah yang tidak boleh diselesaikan. Ia bukannya perkara biasa dalam kehidupan yang tidak dapat dielak. Sebaliknya ia adalah kebiasaan atau tabiat yang tertanam dalam diri kita kerana kita tidak mendidik diri dengan amalan-amalan kecemerlangan.

Berikut dinyatakan beberapa perkara yang boleh dilakukan untuk mengatasi masalah umum ini:

1. Agih-agihkan tugas. Pastikan tugasan bersesuaian dengan tenaga dan masa yang diperuntukkan. Salah satu penyebab kepada tangguh ialah rasa kerja yang mahu dibuat itu terlalu sukar atau terlalu banyak. Kalau terlalu banyak, agih-agihkan tugas kepada bahagian yang lebih kecil. Kalau terlalu sukar, dapatkan seseorang yang boleh membantu. Tanya mereka! Jangan jadi orang yang berat mulut. Dalam dunia ni tiada sesiapa pun yang akan membantu kita tanpa diminta.

2. Buat senarai tugas atau ‘TO DO LIST’.

3. Dapatkan satu diari, nak canggih lagi pakai ‘Palmtop’. Malah telefon bimbit pun dah boleh untuk masukkan aktiviti kita. Sebenarnya, jangan bazirkan duit dengan membelanjakan wang membeli diari atau organizer yang mahal-mahal. Ramai orang yang saya perhatikan, ketika semangatnya datang, mereka keluarkan duit untuk tujuan ini tetapi akhirnya sia-sia juga.

4. Cari cara untuk ingatkan kita. Contoh: Jam loceng, komputer, digital organizer dan sebagainya.

5. Sediakan segala keperluan lebih awal. Contoh: Nak ambil pemadam, hanya kerana itu kerja tertangguh 30 minit. Nak ke bilik air dan sebagainya. Kita kena ingat, kita dibayar gaji untuk bekerja 8 jam sehari jadi buatlah yang terbaik!

6. Tiada dua orang yang serupa. Lain orang lain masa yang mana dia akan paling produktif. Oleh itu kenali masa produktif kita dan gunakan masa ini untuk siapkan kerja-kerja penting kita.

7. Tukar cara fikir atau ‘mindset’ kita.

8. Just do it! Jangan peduli apa orang lain akan kata. Ia adalah soal masa depan kita. Percaya cakap saya, 90% daripada sangkaan-sangkaan dan kebimbangan kita itu sebenarnya tidak akan berlaku!

9. Belajar dari kesilapan. Mula melangkah apabila sudah ada perancangan dan jangan tunggu untuk segala-galanya sempurna sebab ketidaksempurnaan itu sememangnya sifat semulajadi setiap hasil ciptaan manusia. Contoh: TV hitam putih wujud sebelum ada TV warna. Telefon bimbit besar sebelum ada yang kecil molek. Orang yang mencipta dan menjual barang-barang ini tidak menunggu segalanya sempurna. Mereka mengaut keuntungan awal dan menggunakan keuntungan itu untuk melakukan penyelidikan dan seterusnya menghasilkan barangan yang lebih baik.

10. Senaman secara konsisten, 20 minit sehari, 3x seminggu.

11. Jaga diet atau pemakanan. Makan makanan yang kurang lemak dan yang tinggi kandungan fibernya seperti buah-buahan, kekacang dan sayur-sayuran. Makan roti yang ada tertulis perkataan ‘high fibre’.

12. Rehat yang cukup - Lakukan meditasi atau rileks. Itu gunanya kita lepas solat sambung berzikir dan berwirid.

13. Mulakan sedikit, bertatih sebelum berlari. Tidap perlu untuk menghabiskan apa yang mahu dilakukan itu serentak. Manusia mudah rasa jemu dan bosan. Oleh itu, lakukanlah sedikit tetapi konsisten. Pelbagaikan aktiviti dan jangan fokus hanya kepada satu tugas semata-mata.

14. Ganjari diri sendiri setiap kali dapat menyelesaikan sesuatu tugas atau pekerjaan.

Jaga 7 Sunnah Rasulullah saw

"Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat: jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.


courtesy of iLuvislam.com.

17/03/2009

Bina Akhlak terlebih dahulu..

Akhlak Rasulullah (sallahu alaihi wassalam) menjadi panduan insan cemerlang

Oleh Imelda Farrah Zohre HA

Antara para hadirin yang memenuhi ruang legar Kementerian Pembangunan.

BANDAR SERI BEGAWAN, Isnin - Nabi Muhammad adalah rasul terakhir yang diutus oleh Allah membawa Islam sebagai cara hidup yang lengkap.

Dalam erti kata lain Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam merupakan contoh agung dalam memiliki akhlak yang mulia.

Dengan mencontohi akhlak dan peribadi mulia Rasulullah ini, akan dapat memandu dan mengubah suasana kehidupan manusia ke arah yang lebih cemerlang dan lebih bahagia bukan sahaja di dunia dan akhirat.

Demikianlah antara lain gambaran mengenai keistimewaan, kemuliaan dan keunggulan peribadi Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam yang amat relevan untuk dicontohi dalam kehidupan seharian dan di dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pekerjaan kita.

"Dari itu adalah wajar kita sebagai umat Baginda untuk mengambil teladan dan mencontohi akhlak keperibadian Baginda serta menanamkan kecintaan kita terhadap kekasih Allah yang mulia dan agung ini," kata Pesuruhjaya Tanah, Pengiran Abd Wahab Pengiran Hassan ketika berucap di majlis Sambutan Maulud Nabi S.A.W di sini hari ini.

Majlis diteruskan lagi dengan penyampaian ceramah oleh Mufti Kerajaan Negara Brunei Darussalam, Pehin Dato Paduka Seri Setia Haji Abdul Aziz Juned.

Antara isi kandungan ceramah Mufti pada petang itu menyentuh mengenai pembangunan di mana langkah awal Baginda membangun negara adalah membina diri dan jiwa terlebih dahulu, kemudian barulah Baginda membina dan membangun negara.

Setiap pembangunan yang diungkayahkan menggunakan material namun Baginda tidak menggunakan material berbentuk benda, tetapi material yang digunakan oleh Baginda ialah material Iman iaitu iman kepada Allah, kepada Rasul, kepada Malaikat, kepada Kitab-Kitab, kepada Hari Akhirat dan Qada' dan Qadar.

Material jenis ini jelas mufti lagi telah melahirkan manusia-manusia seperti Abu Bakar As-Siddiq, Umar Al-Khatab, Usman bin 'Affan, 'Ali bin Abu Thalib, 'Abdul Rahman bin 'Aub, Sayyidina Khadijah, Sayyidina 'Aisyah, Sayyidina Fatimah dan lain-lain lagi para sahabat.

Majlis turut dihadiri Menteri Pembangunan Pehin Pahlawan Dato Seri Setia Haji Abdullah Haji Bakar. Persembahan Dikir Marhaban dari Pegawai dan Kakitangan Jabatan Tanah menyerikan lagi sambutan pada hari ini.

13/03/2009

Sinar Cahaya Ayat Kursi

SINAR CAHAYA AYAT KURSI

Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu.

Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:

1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap shalat fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yang bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi2, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya. Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W. bersabda,

'Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat....'
'Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Dunia-mu, utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat-mu'

Subhanallah. ...

12/03/2009

Peringatan untuk kaum perempuan..

Saudara dan saudari kaum muslimin dan muslimat,
Renungan khususnya untuk para wanita dan diri sendiri.....

Sayidina Ali RA menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah RAW menangis manakala ia datang bersama Fatimah . Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah SAW menangis. Baginda Rasulullah SAW menjawab, 'Pada malam aku di-isra'- kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan azab siksanya.'

Putri Rasulullah SAW kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya, dan Rasulullah SAW menjawab,

'Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.
Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.
Aku lihat perempuan tergantang kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking..
Aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.
Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan kedalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.
Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya.
Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing/babi, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,'


Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan, 'Mengapa mereka disiksa seperti itu?'

Rasulullah SAW menjawab, 'Wahai putriku...
adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.
*Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya.
*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.
*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang lain, bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.
*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.
*Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami.'


Mendengar itu, Sayidina Ali RA dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis..

Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan.

09/03/2009

Pintu Taubat itu adalah luas.

Pintu Taubat Itu LUAS
www.iLuvislam.com
oleh: Yusammir Yusof *

“Saya sudah buat banyak dosa! Saya tak tahu macam mana saya boleh kembali ke pangkal jalan. Bolehkah Allah ampunkan dosa saya? Saya sedih sangat-sangat. Tolonglah saya ustaz!” Luah seorang penghantar e-mail di ruangan inbox saya.

Saya mengakui bahawa, manusia itu memang lemah dan mudah melakukan kesilapan. Tetapi saya menafikan tentang TIDAK TAHU bagaimana mahu ke pangkal jalan, dan adakah Allah akan mengampunkan. Islam adalah agama yang sentiasa memberi khabar gembira kepada penganutnya. Islam adalah sebuah agama yang seringkali memberi jalan dan petunjuk kepda penganutnya. Jalan dan petunjuk untuk mendapat kebahagian dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.

Melakukan kesilapan yang mengundang dosa, adalah perkara yang memang akan dilakukan oleh manusia. Kecuali insan terpilih iaitu Nabi Muhammad saw yang disucikan Allah dari sebarang dosa. Bagi mereka yang melakukan dosa, Taubat adalah cara bagaimana untuk kembali mendapat keredhaan dan rahmat Allah. Tidak perlukan pembelian kertas indulgence, atau sebarang ritual yang merosakkan fizikal mahupun mental. Cuma menghadap kepada-Nya, kemudian melakukan taubat kepada-Nya, Tuhan yang maha pengasih dan penyayang.

“Taubat ialah kembali taat kepada Allah s.w.t dan menyesal dengan bersungguh-sungguh terhadap dosa yang telah dilakukan sama ada dosa besar mahupun dosa kecil serta memohon keampunan dari Allah.”

Kata Allah dalam surah Al-taubat,ayat 118, "Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Berulang kali bertaubat


Memang benar manusia itu sering lupa dengan apa yang dilakukan. Dan tidak tidak hairanlah jika, manusia akan mengulang perlakuan yang dilakukan dahulu. Allah itu maha mengetahui dan bijaksana. Disebabkan kelemahan dan kedhaifan manusia yang pasti akan melakukan kemaksiatan kepada-Nya. Maka Allah sendiri telah berjanji, bahawa Dia akan sentiasa mengampunkan hambanya walaupun dosa itu dilakukan berkali-kali, dengan jalan bertaubat.

Janji Allah ini telah disampaikan melalui, mulut mulia Nabi Muhammad saw yang bermaksud:

“Hadis riwayat Abu Hurairah ra, dia berkata: Dari Nabi saw tentang yang beliau riwayatkan dari Tuhannya, beliau bersabda: Seorang hamba melakukan satu perbuatan dosa lalu berdoa: "Ya Allah, ampunilah dosaku". Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau akan menghukum karena dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi perbuatan dosa, lalu berdoa lagi: Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menyeksa kerana dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu berdoa: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menghukum kerana dosa itu serta berbuatlah sesukamu, kerana Aku benar-benar telah mengampunimu. Abdul A'la berkata: Aku tidak mengetahui apakah Allah berfirman "berbuatlah sesukamu" pada yang ketiga kali atau keempat kali.” (hadith Qudsi direkodkan Imam Muslim)

Janji yang disampaikan ini, seharusnya menjadi motivasi kepada umat Islam. Agar umat Islam tidak cepat berputus asa mengharapkan keampunan dari Allah. Dosa sebesar manapun, yakinlah bahawa Allah maha pengampun dan maha penyayang. Pokoknya adalah Taubat. Jika ada keinsafan diri dan kemudian melakukan taubat kepada-Nya maka itu sudah memadai bagi mensucikan diri segala dosa yang pernah dilakukan.

Taubatnya si pembunuh

Jika dosa seorang pembunuh yang telah membunuh berpuluh-puluh orang pernah diampunkan oleh Allah inikan pula dosa yang pernah kita lakukan. Kisah pegampunan dosa terhadap pembunuh ini, dikhabarkan oleh Rasulullah melalui sebuah hadith yang direkodkan oleh Imam Muslim.

Maksudnya: "Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., bahawasanya Nabi SAW bersabda: Zaman dahulu ada seorang pembunuh yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu dia bertanya kepada penduduk negeri, "Siapa ulama yang paling alim di negeri ini?" maka ditunjukkan orang seorang rahib (pendeta). Lalu di datangi rahib itu seraya mengatakan bahawa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian dia bertanya apakah pintu taubat masih terbuka baginya atau tidak? jawab Rahib: "Tidak!" maka dibunuhnya rahib itu, dan genaplah pembunuhannya seratus orang.

Kemudian dia bertanya pula penduduk; "siapa ulama di negeri ini?" maka ditunjukkan orang kepadanya seorang ulama yang alim. Dia menceritakan kepada orang alim itu bahawa dia telah membunuh seratus orang. kemudian bertanya apakah pintu taubat masih terbuka baginya atau tidak? Jawab ulama, "Ya, selalu terbuka! Pintu taubat selamanya tidak pernah tertutup. Siapa yang sanggup menutup pintu taubat bagi kamu? pergilah kamu ke negeri begini begini, kerana di sana penduduknya menyembah Allah. Sembahlah Allah bersama-sama dengan mereka dan jangan kembali lagi ke negeri kamu, kerana negeri kamu telah rosak." Maka pergilah orang itu ke negeri yang ditunjuk ulama.

Setengah perjalanan tiba-tiba orang itu meninggal. Maka bertengkarlah malaikat rahmat dengan malaikat 'Azab. Kata malaikat rahmat, "orang ini telah taubat dan dia sedang menghadap dengan hati yang taubat itu kepada Allah Ta'ala" Kata malaikat Azab, "Dia belum pernah melakukan kebaikan sedikit jua pun." Tiba-tiba datang seorang malaikat dengan rupa manusia, lalu dia berdiri di tengah-tengah mereka seraya berkata, "ukurlah jarak kedua negeri itu, ke mana yang lebih dekat bawalah dia ke situ." Setelah diukur ternyata yang lebih dekat ialah negeri yang ditujunya. Maka dibawalah dia oleh malaikat rahmat."

Menurut ulama hadith, selain daripada mengkhabarkan tentang taubatnya seorang pembunuh yang diterima oleh Allah. Hadith ini juga membawa tunjuk ajar, bahawa mereka yang melakukan dosa itu haruslah berhijrah. Berhijrah dari konteks berubah dari berkawan dengan kawan yang tidak senonoh kepada kawan-kawan yang di hatinya penuh ingatan kepada Allah. Jika seseorang itu berada di kawasan yang sememangnya bangkit anasir-anasir kotor, maka berhijrahlah ke tempat yang lebih selamat dan mudah untuk kita mendekati Allah ta’ala.

Bukan setakat mengampunkan dosa, malahan Allah juga telah berjanji akan menggantikan kejahatan yang dilakukan dahulu itu dengan kebajikan.

Kata Allah dalam surah al-Furqan ayat 70: "kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Sedar tidak sedar, sebenarnya Allah menjanjikan banyak kebaikan dan kebajikan kepada mereka yang bertaubat. Maka tidak syak lagi bahawa, jalan keluar ke pintu kebaikan terbuka luas untuk mereka yang sedang bergelumang dalam dosa maksiat. Jangan berputus- asa ke atas keampunan dan rahmat Allah. Ingatlah, bahawa Allah sentiasa menyanyangi dan bersama orang-orang yang ingin mendekati-Nya.

Saya akhiri dengan sebuah doa,



* Yusammir Yusof merupakan salah seorang penulis jemputan iLuvislam.com. Kini melanjutkan pelajaran di Universiti Multimedia Kampus Cyberjaya dalam bidang Perakaunan. Artikel dipetik daripada blog beliau.

02/03/2009

Surah Aj-jasiah

Allah berfirman dalam surah Aj-jasiah,surah ke 45 ayat ke 23,

”Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan ilmu yang mereka ada. Dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya. Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah membiarkannya sesat? Megapa Kamu tidak mengambil pengajaran?”

28/02/2009

Al Quran 57:16

“Has not the Time arrived for the Believers that their hearts in all humility should engage in the remembrance of Allah and of the Truth which has been revealed (to them), and that they should not become like those to whom was given Revelation aforetime, but long ages passed over them and their hearts grew hard? For many among them are rebellious transgressors.” Al Quran 57:16

KISAH RASULULLAH S.A.W. DENGAN SEBIJI LIMAU

KISAH RASULULLAH DENGAN SEBIJI LIMAU

TUAN / PUAN

Suatu hari Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam seulas demi seulas dengan tersenyum. Biasanya Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda.

Sahabat-sahabat agak hairan dengan sikap Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam menjelaskan 'Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab tu saya habiskan semuanya ." Begitulah akhlak Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya tidak berjaya. Rancangannya di'tewas'kan oleh akhlak mulia Rasulullah Sallallahu ?Alaihi Wasallam.

Wassalam. Akhir Qalam

27/02/2009

Kisah Rasulullah s.a.w. dengan seorang pengemis

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahawa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, “Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”

Aisyah RA menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.” “Apakah itu?”, tanya Abu Bakar RA. “Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana,” kata Aisyah RA. Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil mengherdik, “Siapakah kamu?” Abu Bakar RA menjawab, “Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).” “Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,” bantah si pengemis buta itu.

“Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku,” pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.”

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar RA, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…” Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadah di hadapan Abu Bakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

10 Wasiat Imam Syafie

Assalamualaikum WBT...

10 Wasiat Imam Syafie


SEBELUM Imam Syafie
pulang ke rahmatullah, beliau sempat berwasiat kepada para muridnya dan umat Islam seluruhnya. Berikut ialah kandungan wasiat tersebut:

"Barangsiapa yang ingin meninggalkan dunia dalam keadaan selamat maka hendaklah ia mengamalkan sepuluh perkara."

PERTAMA: HAK KEPADA DIRI.
Iaitu: Mengurangkan tidur,mengurangkan makan, mengurangkan percakapan dan berpada-pada dengan rezeki yang ada.

KEDUA: HAK KEPADA MALAIKAT MAUT
Iaitu: Mengqadhakan kewajipan-kewajipan yang tertinggal, mendapatkan kemaafan dari orang yang kita zalimi, membuat persediaan untuk mati dan merasa cinta kepada Allah.

KETIGA : HAK KEPADA KUBUR
Iaitu : Membuang tabiat suka menabur fitnah, membuang tabiat kencing merata-rata, memperbanyakkan solat Tahajjud dan membantu orang yang dizalimi.

KEEMPAT: HAK KEPADA MUNKAR DAN NAKIR
Iaitu : Tidak berdusta, berkata benar, meninggalkan maksiat dan nasihat menasihati.

KELIMA : HAK KEPADA MIZAN (NERACA TIMBANGAN AMAL PADA HARI KIAMAT)
Iaitu : Menahan kemarahan, banyak berzikir, mengikhlaskan amalan dan sanggup menanggung kesusahan.

KEENAM : HAK KEPADA SIRAT (TITIAN YANG MERENTANGI NERAKA PADA HARI AKHIRAT)
Iaitu : Membuang tabiat suka mengumpat, bersikap warak, suka membantu orang beriman dan suka berjemaah.

KETUJUH : HAK KEPADA MALIK (PENJAGA NERAKA)
Iaitu : Menangis lantaran takutkan Allah SWT, berbuat baik kepada ibu bapa, bersedekah secara terang-terangan serta sembunyi dan memperelok akhlak.

KELAPAN : HAK KEPADA RIDHWAN (MALAIKAT PENJAGA SYURGA)
Iaitu : Berasa redha dengan Qadha' Allah, bersabar menerima bala, bersyukur ke atas nikmat Allah dan bertaubat dari melakukan maksiat.

KESEMBILAN : HAK KEPADA NABI S.A.W
Iaitu : Berselawat ke atas baginda, berpegang dengan syariat, bergantung kepada as-Sunnah (Hadith), menyayangi para sahabat, dan bersaing dalam mencari keredhaan Allah.

KESEPULUH : HAK KEPADA ALLAH SWT
Iaitu : Mengajak manusia ke arah kebaikan, mencegah manusia dari kemungkaran, menyukai ketaatan dan membenci kemaksiatan.


Sampaikan kepada semua mereka yang kita kenali agar ilmu ini tersebar dan kita dapat bersama-sama mengamalkannya.


"Ya Allah... berilah petunjuk kepada kami agar kami sentiasa berada lurus di jalan Mu...Amin.."

24/02/2009

Keajaiban di Gaza. Subhanallah...

Subject: FW: Keajaiban di Gaza. ALLAH MAHA BESAR
Date: Thu, 19 Feb 2009 19:41:28 +1200

Al-Kisah yang telah diceritakan oleh al-fadhil Ustaz Abdullah Zaik Abdul Rahma, Pengerusi Ekskutif Aman Palestin dan juga merangkap Presiden Ikatan Muslimin Malaysia yang telah pergi ke Gaza pada 20-31 Januari yang lalu.Berikut adalah beberapa kisah benar dan pengalaman beliau di Gaza:

Peristiwa 1
Seorang Ketua Mujahid Gaza berkata pada Ustaz Zaik bahawa, ketika satu pertempuran, komander mujahidin menyuruh pejuang tidak menembak kereta kebal Yahudi yang memasuki kawasan mereka. Dengan berbekalkan baki 6 RPG, tiba-tiba senjata ini menembak ke arah kereta kebal tersebut dan memusnahkan ia. Komander itu menjerit agar tidak menembak dan para pejuang berkata mereka tidak melakukannya. Mereka berkata tiba-tiba senjata mereka berfungsi dan menembak sasaran. Setelah habis adegan aneh itu, para pejuang mendapati baki 6 RPG itu masih tidak digunakan! Dan siapakah yang menembak tentera laknatullah itu??? Allahu Akhbar!

Peristiwa 2
Temuramah bersama tentera Yahudi laknatullah oleh TV Israel yang cedera mengatakan bahawa mereka melihat pejuang Gaza kesemuanya berpakaian putih sedangakan uniform pejuang Hamas bewarna hijau! Siapakah yang berbaju putih itu???

Peristiwa 3
Tentera Yahudi yang buta setelah serangan berkata mereka tiba-tiba dibaling pasir ke mata mereka dan tidak tahu siapakah yang melakukannya.

Peristiwa 4
Peluru berpandu yang pertama di lancarkan oleh Israel ke Gaza mengenai sasarannya iaitu anggota tentera mereka sendiri! Ia berpatah balik! Allahu Akhbar!

Peristiwa 5
Pada permulaan perang, roket-roket Hamas yang hendak dilancarkan, tiba-tiba salah satu roket itu meluncur laju ke udara tanpa ada sesiapa yang mengaktifkan ia. Dan roket itu mengenai sasaran di Israel!

Peristiwa 6
Yang paling menakjubkan, seorang ulama Syria telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW dan kelihatan baginda sedang mengeluarkan pedang dari sarungnya. Ulama itu berkata, "Wahai Rasulullah, ke mana kamu mahu pergi?", lalu baginda menjawab, "Aku mahu berperang di Gaza!!!". MasyaAllah, Rasulullah sendiri mahu berperang di Gaza, di manakah kita? Itulah serba sedikit dari kisah takjub yang sempat diceritakan oleh al-fadhil Ustaz Abdullah Zaik setelah berada lebih seminggu di Gaza atas misi kemanusiaan.Ia kisah benar yang perlu umat Islam ketahui. Allahu Akbar!!!

Perang 22 hari di Gaza akhirnya dimenangi oleh Islam mengalahkan tentera Israel yang lebih ramai, peralatan yang canggih serta bantuan serangan dari udara dan laut. Kini usaha dan tenaga ditumpu kearah membina semula infrastruktur Gaza yang musnah. Dalam masa yang sama penduduk Gaza bercerita tentang karamah (keramat) yang berlaku sepanjang Jihad tersebut. Ini membangkit lagi keimanan dan semangat mereka untuk terus berjuang membebaskan bumi Palestin dari penjajahan Yahudi dan Kuasa-kuasa Besar Dunia. Dari ceramah dalam program "Malam Selamatkan Palestin" di Masjid Sikamat, Seremban anjuran ISMA NS yang disampaikan oleh wakil Palestin, Naji As-Sarhiy dan badan-badan kebajikan yang pulang dari Gaza baru-baru ini, berikut adalah sebahagian kecil dari kisah-kisah Karamah tersebut yang sampai kepada saya :

1. Mujahideen, walaupun tangkas di medan darat, namun terdedah kepada bahaya serangan dari udara yang dikuasai 100% oleh tentera Israel. Satu ketika datang sekumpulan burung berhampiran dengan mereka. Tiba-tiba burung-burung tersebut terbang secara mengejut seolah-olah ada sesuatu akan berlaku di situ. Melihat keputusan burung-burung tersebut, para Mujahideen juga segera meninggalkan tempat tersebut. Hanya beberapa ketika selepas itu tepat di tempat tersebut dibedil oleh tentera Yahudi.

2. Ketika para Mujahideen bertekad untuk menyerang kawasan tentera Israel, datang kabus meliputi kawasan tersebut, lalu mereka dapat mara sehingga ke tengah-tengah tentera Yahudi sedang musuh tidak dapat melihat mereka. Para mujahideen dapat menembak kesemua musuh dengan mudah.

3. Seorang doktor menceritakan ketika dia membedah seorang mujahid yang dibom oleh Yahudi hingga habis tubuh badannya dimasukki serpihan besi (sharpnel). Mujahid tersebut masih hidup kerana jantungnya tidak ditembusi serpihan besi tersebut kerana serpihan dibahagian dadanya melekat pada kitab Al-Quran yang beliau letakkan di dalam poket bajunya.

4. Enam roket dilancarkan dan berjaya membunuh musuh sedangkan ketua belum lagi mengeluarkan arahan agar roket dilancarkan. Apabila ditegur oleh ketua, para mujahideen menafikan mereka melancarkan apa-apa roket. Apabila diperiksa, memang keenam-enam roket tersebut masih ada di tempat pelancarnya.

5. Apabila seorang tentera Yahudi disoal oleh wartawan talivisyen kenapa matanya menjadi buta. Dia menjawab datang seorang memakai pakaian putih dan melemparkan pasir ke matanya.

6. Beberapa orang tentera Yahudi mengatakan bahawa tentera HAMAS yang mereka lihat memakai pakaian putih, sedangkan para Mujahideen memakai pakaian ala tentera seperti biasa.

7. Seorang wanita mengandung disahkan doktor disetiap pemeriksaan bahawa kandungannya adalah bayi perempuan. Sebaik suaminya syahid dalam Perang Gaza, pemeriksaan doktor mendapati kandungannya adalah seorang lelaki.

8. Dalam masa 22 hari peperangan, bayi-bayi lelaki yang dilahirkan lebih ramai dari kebiasaan iaitu lebih dari 3000 orang bayi lelaki. Bilangan yang terbunuh ialah seramai lebih 1300 orang (sahaja). Allah swt menggantikan dalam peperangan tersebut, mujahideen masa depan yang lebih ramai.
Apabila jenazah Hasan Ismail Abu Syanab yang syahid pada hari pertama serangan Yahudi ke atas Gaza, hendak dikebumikan diliang lahad ayahnya, Asy-Syahid Ismail Abu Syanab, yang syahid 5 tahun lalu, mereka dapati jasad Ismail masih dalam keadaan seperti mula-mula dikebumikan 5 tahun lalu. Kain kafannya masih putih bersih. Sila ke laman Karamah Asy-Syahid Ir. Ismail Abu Syanab di Gaza. Beliau adalah salah seorang pengasas dan pemimpin HAMAS.

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda keterangan Kami di ufuk dan dalam diri-diri mereka sendiri sehingga jelas kepada mereka bahawa Dia adalah benar. Tidakkah cukup lagi bahawa Tuhanmu, sesungguhnya Dia menyaksi segala sesuatu. " (Fussilat:52).
Diambil dari :Ustaz Halim.

21/02/2009

10 Muwassafat Tarbiyah

10 Muwassafat Tarbiyah
www.iLuvIslam.com
Aufa_Risya
editor : IskethaykaL

Muslim yang ingin mempersiapkan diri dalam perjuangan Islam perlu memperbaiki dirinya agar sentiasa terkehadapan daripada manusia lain. Risalah Islam yang syumul ini hendaklah difahami dengan membentuk diri yang syumul juga. Maka hendaklah diteliti di sini tentang aspek-aspek seorang da’ie Muslim dalam rangkanya untuk menjadi seorang Muslim yang sempurna. Sifat-sifat yang perlu ada pada diri ialah:

1) Kuat tubuh badan (Qawiyyal Jism)

Dakwah adalah berat pada tanggungjawab dan tugasnya, maka di sini perlunya seorang da’ie itu tubuh badan yang sihat dan kuat. Rasulullah saw menitikberatkan soal ini, sabdanya:

"Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dikasihi Allah dari mukmin yang lemah, tetapi pada keduanya ada kebaikan."

Kita juga hendaklah sentiasa memeriksa kesihatan diri, mengamalkan riadah dan tidak memakan atau minum suatu yang boleh dan diketahui merosakkan badan.

2) Akhlak yang mantap (Matinul Khuluq)

Akhlak kita ialah Al-Quran dan ianya terserlah pada diri Nabi saw. Telah dijelaskan beberapa unsur oleh Imam Al-Banna dalam kewajipan seorang da’ie iaitu bersifat sensitif, tawadhu’, benar dalam perkataan dan perbuatannya, tegas, menunaikan janji, berani, serius, menjauhi teman buruk dan lain-lain.

3) Fikiran yang berpengetahuan (Mutsaqqafal Fikri)

Seorang da’ie perlu berpengetahuan tentang Islam dan maklumat am supaya mampu menceritakan kepada orang lain perihalnya di samping perlu bersumberkan kepada Al-Quran dan Hadis serta ulama’ yang thiqah. Pesan Imam Banna:

"Perlu boleh membaca dengan baik, mempunyai perpustakaan sendiri dan cuba menjadi pakar dalam bidang yang diceburi."

Selain itu, seorang da’ie perlu mampu membaca Al-Quran dengan baik, tadabbur, sentiasa mempelajari sirah, kisah salaf dan kaedah serta rahsia hukum yang penting.

4) Mampu berusaha (Qadiran ala Kasbi)

Seorang da’ie walaupun kaya, perlu bekerja. Dia juga tidak boleh terlalu mengejar jawatan dalam kerajaan. Dalam keadaan tertentu, meletakkan jawatan dan meninggalkan tempat kerja mengikut keperluan dakwah lebih utama dari gaji dan pendapatan yang diterima. Selain itu, dia hendaklah sentiasa melakukan setiap kerja dengan betul dan sebaiknya (ihsan). Dalam soal kewangan, menjauhi riba dalam semua lapangan, menyimpan untuk waktu kesempitan, menjauhi segala bentuk kemewahan apatah lagi pembaziran dan memastikan setiap sen yang dibelanja tidak jatuh ke tangan bukan Islam adalah beberapa perkara penting yang perlu dititikberatkan dalam kehidupan.

5) Akidah yang sejahtera (Salimul Aqidah)

Seorang da’ie semestinya redha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir. Sentiasalah muraqabah kepada Allah dan mengingati akhirat, memperbanyakkan nawafil dan zikir. Di samping itu, jangan dilupakan tugas menjaga kebersihan hati, bertaubat, istighfar, menjauhi dosa dan syubhat.

6) Ibadah yang betul (Sahihul Ibadah)

Seorang da’ie perlu melakukan ibadat yang meninggikan roh dan jiwanya, perlu belajar untuk membetulkan amalannya dan mengetahui halal dan haram dan tidak melampau atau berkurang (pertengahan) atau dengan kata lainnya bersederhana dalam setiap urusan dalam kehidupannya.

7) Mampu melawan nafsu (Mujahadah ala Nafsi)

Seorang da’ie perlu mempunyai azam yang kuat untuk melawan kehendak nafsunya dan mengikut kehendak Islam di samping tidak menghiraukan apa orang lain kata dalam mempraktikkan Islam yang sebenarnya. Perlulah diingatkan bahawa dai'e mungkin melalui suasana sukar yang tidak akan dapat dihadapi oleh orang yang tidak biasa dengan kesusahan.


8) Menjaga waktu (Haarithun ala Waqtihi)

Sentiasa beringat bahawa waktu, nilainya lebih mahal dari emas, waktu adalah kehidupan yang tidak akan kembali semula. Mengimbau kembali sejarah di zaman dahulu, para sahabat sentiasa berdoa agar diberkati waktu yang ada pada mereka.

9) Tersusun dalam urusan (Munazzamun fi syu’unihi)

Untuk manfaatkan waktu dengan baik, maka timbulnya keperluan kepada penyusunan dalam segala urusan. Gunakanlah segala masa dan tenaga tersusun untuk manfaat Islam dan dakwah.

10) Berguna untuk orang lain. (Nafi’un li ghairihi)

Da'ie umpama lilin yang membakar diri untuk menyuluh jalan orang lain. Da'ie adalah penggerak kepada dakwah dan Islam. Masa depan Islam, hidup dan terkuburnya Islam bergantung kepada da’ie. Amal Islam seorang da’ie ialah untuk menyelamatkan orang lain daripada kesesatan. Da'ie akan sentiasa merasa gembira bila dapat membantu orang lain. Paling indah dalam hidupnya ialah bila dapat mengajak seorang manusia ke jalan Allah.

Rahmat menjadi wanita Islam



Rahmat menjadi Wanita ISLAM...(special to HAWA WHSN)


Ayat yang last tu.......baca betui-betui. Khusus buat si suami.....kalu ingat nak kawin lebih dari satu..fikir dulu!

Buat sahabat-sahabat yang sudah berkahwin atau bertunang serta yang tiada sebarang hubungan, harap sampaikanlah artikel ini kpd para wanita......

1. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.

3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelakiyang jahat.

4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susubadan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yangdiberikannya.

6. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

11. Wanita yang memerah susu binatang dengan 'bismillah' akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah', Allah akan berkatkan rezekinya.

13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.

15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

16 Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

17. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

18. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

19. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

20. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

21. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

22. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat
pahala tola perak.

23. Wanita yang meniggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

24. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala80 tahun ibadat.

Pandangan : Amatlah mudah bagi seorang wanita untuk menjejak Syurga.
Namun begitu mengapa terlalu ramai yang masih hidup dalam kejahilan?
Sang suami pula perlu ingat, tidak kamu jejaki syurga sebelum keluarga kamu menjejak syurga. Jangan ingat hendak kahwin empat jika yang satu belum terbela.Yang belum kahwin tu ingat, kamu terdedah kepada kemungkaran. Iman akan dicabar sehebat-hebatnya ketika ini. Pilih lah Syurga dan bukannya Neraka.

Siapa tahu, hari ini kita tak sampai ke rumah sebab dipertengahan jalan kita bertemu Izrail.

Siapa tahu, hari ini hari terakhir kita berjumpa pasangan kita sebab dipertengahan jalan, dia berjumpa Izrail. Bagaimana rasanya ketika berjumpa Izrail? Untuk yang beriman, macam 700 pedang yang tajam mencucuk kamu dalam semua arah. Yang tak beriman, bayangkan pisau potong daging kat pasar tu yang tumpul.

Pisau tu menetak kepala kita macam mana orang memecahkan tempurung kelapa. Kepala kita di kopak dua, dipisahkan dengan kasarnya, ketika kita masih hidup. Lepas tu di kapak-kapak kan kepala kita macam tembikai. Itu baru bab kepala. Belum masuk tangan, kaki, badan,etc... .

Dipetik daripada Bayan Masturat Oleh Syed Ahmad Khan; Januari 1992.

............ ......... ......... ......... .....

Hadis nabi mengenai wanita.

Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki.Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, 'Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia'.

Wallahua'lam. .
............ ......... ......... ......... ......... ......... ....

Nilai Seorang wanita solehah

Dibawah ini adalah beberapa petikan hadis yang menyatakan mengenai kelebihan wanita solehah, mudah - mudahan dengan membaca dan menghayati hadis ini akan memberi kekuatan kepada kita untuk mengamalkan Islam dalam erti kata yang sebenarnya.
Insya - ALLAH.

'Empat jenis, siapa yang diberi akan keempat - empat jenis ini beerti dia telah memperolehi sebaik - baik dunia dan akhirat. Iaitu hati yang selalu bersyukur, lidah yang sentiasa berzikir, jiwa yang selalu sabar dengan cubaan dan isteri yang tidak melakukan dosa dan menzalimi suaminya'.
Ath-Thabrani.


'Tidak perlu lagi seorang mukmin setelah ianya bertakwa kepada ALLAH akan sebaik - baik keperluan baginya selain dari isteri yang solehah.
Jika ia menyuruh isteri mentaatinya. Dan jika dia melihat kepada isterinya, isterinya menyukakan hatinya. Dan jika dia menyumpah memarahi isterinya, isterinya tetap juga berbuat baik kepada suaminya. Dan jika suaminya tiada dirumah dia menyimpan rahsia dan harta suaminya'.
Ibnu-majah.


'Janganlah kamu mengahwini wanita kerana paras rupa yang cantik,mungkin paras rupa itu membawa kehancuran, jangan kamu kahwini wanita kerana hartanya kerana berkemungkinan harta itu membawa kepada kezaliman.Tetapi kahwinlah wanita kerana agamanya, seorang wanita hamba yang hitam yang menghayati agama sesungguhnya lebih baik'
Ibnu - Majah.


20/02/2009

40 hadith Akhir Zaman

http://40hadith.blogspot.com/2007/12/sepuluh-tanda-tanda-kiamat-yang-besar.html

10/02/2009

A test for people at the end of time

THE HADITH OF AL-MUGHIRAH IBN SHU'BAH

Al-Mughirah ibn Shubah said, "No-one asked the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) more questions about the Dajjal than I did. He said, 'You should not worry about him, because he will not be able to harm you. I said, 'But they say that he will have much food and water! He said, 'He is too insignificant in the sight of Allah to have all that." (Muslim.)

Al-Mughirah ibn Shu'bah said, "No-one asked the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) more questions about the Dajjal than I did." One of the narrators said, "What did you ask him?" Al-Mughirah said, "I said, 'They say that the Dajjal will have a mountain of bread and meat, and a river of water. The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, 'He is too insignificant in the sight of Allah to have all that." (Muslim.)

>From these Ahadith, we can see that Allah will test His servants with the Dajjal and by the miracles which he will be permitted to perform: as we have already mentioned, the Dajjal will order the sky to rain for those who accept him, and will order the earth to bring forth its fruits so that they and their livestock will eat of it, and their flocks will return fat and with their udders full of milk. Those who reject the Dajjal and refuse to believe in him will suffer drought and famine; people and livestock will die, and wealth and supplies of food will be depleted. People will follow the Dajjal like swarms of bees, and he will kill a young man and bring him back to life.

This is not a kind of magic; it will be something real with which Allah will test His servants at the end of time. Many will be led astray, and many will be guided by it. Those who doubt will disbelieve, but those who believe will be strengthened in their faith.

Al-Qadi 'Iyad and others interpreted the phrase "He is too insignificant in the sight of Allah to have all that" as meaning that the Dajjal is too insignificant to have anything that could lead the true believers astray, because he is obviously evil and corrupt. Even if he brings great terror, the word Kafir will be clearly written between his eyes; one report explains that it will be written "Kaf, Fa, Ra," from which we can understand that it will be written perceptibly, not abstractly, as some people say.

One of his eyes will be blind, protruding and repulsive; this is the meaning of the Hadith: "...as if it were a grape floating on the surface of the water." Other reports say that it is "dull, with no light in it," or "like white spittle on a wall," i e, it will look ugly.

Some reports say that it is his right eye which will be blind; others say that it is his left eye.

He could be partly blind in both eyes, or there could be a fault in both eyes. This interpretation could be supported by the Hadith narrated by al-Tabarani, in which he reports that Ibn 'Abbas said, "The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, "The Dajjal is curly-haired and white-skinned. His head is like the branch of a tree; his left eye is blind, and the other eye looks like a floating grape. "

One may ask: if the Dajjal is going to cause such widespread evil and his claim to be a"lord" will be so widely believed - even though he is obviously a liar, and all the Prophets have warned against him - why does the Quran not mention him by name and warn us against his lies and stubbornness?

The answer is:-

The Dajjal was referred to in the Ayah:

"... The day that certain of the signs of thy Lord do come, no good will it do to a soul to believe in them then, if it believed not before nor earned righteousness through its Faith..." (al-Anam 6:158)

Abu Hurairah said, "The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, 'There are three things which, when they appear, no good will it do a soul to believe in them then, if it believed not before nor earned righteousness through its Faith. They are: The Dajjal, the Beast, and the rising of the sun from the west."


2. Jesus son of Mary will descend from Heaven and kill the Dajjal, as we have already mentioned. The descent of Jesus is mentioned in the Ayat:


"That they said (in boast), 'We killed Christ Jesus the son of Mary, the Apostle of Allah; - but they killed him not nor crucified him, but so it was made to appear to them, and those who differ therein are full of doubts, with no (certain) knowledge, but only conjecture to follow, for of a surety they killed him not:-


Nay, Allah raised him up unto Himself; and Allah is exalted in Power, Wise;-


And there is none of the People of the Book but must believe in him before his death; and on the Day of Judgment, he will be a witness against them." (al-Nisa 4:157-9)


We think that the Tafsir (interpretation) of this Ayah is that the pronoun in "before his death" (qabla mawtihi) refers to Jesus; i e, he will descend and the People of the Book who differed concerning him will believe in him. The Christians claimed that he was divine, while the Jews made a slanderous accusation, i e that he was born from adultery. When Jesus descends before the Day of Judgment, he will correct all these differences and lies.


On this basis, the reference to the descent of the Messiah Jesus son of Mary also includes a reference to the Dajjal (false Mesor Antichrist), who is the opposite of the true Messiah, because sometimes the Arabs refer to one of two opposites and not the other, but mean both.


3. The Dajjal is not mentioned by name in the Quran because he is so insignificant: he claims to be divine, but he is merely a human being. His affairs are too contemptible to be mentioned in the Quran. But the Prophets, out of loyalty to Allah, warned their people about the Dajjal and the tribulations and misguiding miracles he would bring. It is enough for us to know the reports of the Prophets and the many reports from the Prophet Mohammad (sallallahu alayhe wa sallam).


One could argue that Allah has mentioned Pharaoh and his false claims, such as "I am your Lord, Most High" (al-Naziat 79:24) and "O Chiefs! No god do I know for you but myself ..." (al-Qasas 28:38), in the Quran. This can be explained by the fact that Pharaoh and his deeds are in the past, and his lies are clear to every believer. But the Dajjal is yet to come, in the future; it will be a Fitnah and a test for all people. So the Dajjal is not mentioned in the Qur'an because he is contemptible; and the fact that he is not mentioned means that it will be a great test.


The facts about the Dajjal and his lies are obvious and do not need further emphasis. This is often the case when something is very clear. For example, when the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) was terminally ill, he wanted to write a document confirming that Abu Bakr would be the Khalifah after him. Then he abandoned this idea, and said, "Allah and the believers will not accept anyone other than Abu Bakr." He decided not to write the document because he knew of Abu Bakr's high standing among the Sahabah (Companions) and was sure that they would not choose anyone else. Similarly, the facts about the Dajjal are so clear that they did not need to be mentioned in the Qur'an.


Allah did not mention the Dajjal in the Quran because He (subhanahu wa ta'ala) knew that the Dajjal would not be able to lead His true servants astray; he would only increase their faith, their submission to Allah and His Messenger, their belief in the Truth, and their rejection of falsehood. For this reason the believer whom the Dajjal overpowers will say, when he revives him, "By Allah, it has only increased my understanding that you are the one-eyed liar about whom the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) spoke."

MORE AHADITH ABOUT THE DAJJAL

The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, "The Dajjal will emerge in a land in the east called Khurasan. His followers will be people with faces like hammered shields."


Asma' bint Yazid al-Ansariyyah said, "The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, 'During the three years just before the Dajjal comes, there will be one year when the sky will withhold one third of its rain and the earth one-third of its fruits. In the second year the sky will withhold two-thirds of its rain, and the earth two-thirds of its fruits. In the third year the sky will withhold all of its rain, and the earth all of its fruits, and all the animals will die. It will be the greatest tribulation: the Dajjal will bring a Bedouin and say to him, "What if I bring your camels to life for you? Will you agree that I am your lord?" The Bedouin will say "Yes." So devils will assume the forms of his camels, with the fullest udders and the highest humps. Then he will bring a man whose father and brother have died, and will ask him, "What do you think if I bring your father and brother back to life? Will you agree that I am your lord?" The man will say "Yes," so the devils will assume the forms of his father and brother. Then the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) went out for something, and then returned. The people were very concerned about what he had told them. He stood in the doorway and asked, 'What is wrong, Asma'? I said, 'O Messenger of Allah, you have terrified us with what you said about the Dajjal. He said, 'He will certainly appear. If I am still alive, I will contend with him on your behalf; otherwise Allah will take care of every Muslim on my behalf. I said, 'O Messenger of Allah, we do not bake our dough until we are hungry, so how will it be for the believers at that time? The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, 'The glorification of Allah which suffices the people of Heaven will be sufficient for them."


Abu Hurairah (radiallahu anhu) said, "The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, 'The Hour will not come until the Muslims fight the Jews and kill them. When a Jew hides behind a rock or a tree, it will say, "O Muslim, O servant of Allah! There is a Jew behind me, come and kill him!" All the trees will do this except the box-thorn (al-Gharqad), because it is the tree of the Jews." (Ahmad.)

PROTECTION AGAINST THE DAJJAL

Seeking refuge with Allah from his tribulation.

It is proven in the Sahih (authentic) Ahadith that the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) used to seek refuge with Allah from the tribulation of the Dajjal in his prayers, and that he commanded his Ummah to do likewise:

Allahumma inna naudhu bika min 'adhabi jahannam, wa min 'adhabi 'l-qabr, wa min fitnati 'l-mahya'i wa'l-mamat, wa min fitnati' l-masihi 'd-dajjal."

"O Allah! We seek refuge with You from the punishment of Hell, from the punishment of the grave, from the tribulations of life and death, and from the tribulation of the False Messiah (Dajjal)." This Hadith was narrated by many Sahabah, including Anas. Abu Hurairah, 'A'ishah, Ibn 'Abbas, and Sa'd.

Memorising certain Ayat from Surat al-Kahf.

Al-Hafiz al-Dhahabi said, "Seeking refuge with Allah from the Dajjal is mentioned in many Mutawatir Ahadith (those with numerous lines of narrators). One way of doing this is to memorise ten Ayat from Surat al-Kahf."

Abul-Dira reported that the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, "Whoever memorises the first ten Ayat of Surat al-Kahf will be protected from the Dajjal." (Abu Dawud.)

Keeping away from the Dajjal

One way to be protected from the tribulation of the Dajjal is to live in Madinah or Makkah.

Abu Hurairah reported that the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, "There are angels standing at the gates of Madinah; neither plague nor the Dajjal can enter it." (Bukhari, Muslim.)

Abu Bakr reported that the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, "The terror caused by the Dajjal will not enter Madinah. At that time it will have seven gates; there will be two angels guarding every gate." (Bukhari.)

Anas said, "The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, 'The Dajjal will come to Madinah, and he will find angles guarding it. Neither plague nor the Dajjal will enter it, in sha Allah." (Tirmidhi, Bukhari.)

It has been proven in the Sahih Ahadith that the Dajjal will not enter Makkah or Madinah, because the angels will prevent him from entering these two places which are sanctuaries and are safe from him. When he camps at the salt-marsh (Sabkhah) of Madinah, it will be shaken by three tremors - either physically or metaphorically - and every hypocrite will go out to join the Dajjal. On that day, Madinah will be cleansed of its dross and will be refined and purified; and Allah knows best.

THE LIFE AND DEEDS OF THE DAJJAL

The Dajjal will be a man, created by Allah to be a test for people at the end of time. Many will be led astray through him, and many will be guided through him; only the sinful will be led astray.

Al-Hafiz Ibn 'Ali al-Abar wrote in his book of history (al-Tarikh) that the Dajjal's Kunyah (nickname or paternal title) would be Abu Yusuf.

Abu Bakrah said, "The Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) said, "The Dajjal's parents will remain childless for thirty years, then a one-eyed child will be born to them. He will be very bad and will cause a great deal of trouble. When he sleeps, his eyes will be closed but his heart (or mind) will still be active. Then he described his parents: 'His father will be a tall and bulky man, with a long nose like a beak; his mother will be a huge, heavy-breasted woman."

Abu Bakrah said, "We heard that a child had been born to some of the Jews in Madinah. Al-Zubayr ibn al-Awam and I went see his pa, and found that they matched the description given by the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam). We saw the boy lying in the sun, covered with a blanket, murmuring to himself. We asked his parents about him, and they said, 'We remained childless for thirty years, then this one-eyed boy was born to us. He is very bad and causes a great deal of trouble. When we went out, we passed the boy. He asked us, 'What were you doing?.We said, 'Did you hear us?. He said, 'Yes; when I sleep, my eyes are closed but my heart (mind) is still active. That boy was Ibn Sayyad." (Ahmad, Tirmidhi; this Hadith is not very strong.)

As we have already seen in the Sahih Ahadith, Malik and others think that Ibn Sayyad was not the Dajjal; he was one of a number of "lesser dajjals." Later he repented and embraced Islam; Allah knows best his heart and deeds.

The "greater" Dajjal is the one mentioned in the Hadith of Fatimah bint Qays, which she narrated from the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam), from Tamim al-Dari, and which includes the story of the Jassasah. The Dajjal will be permitted to appear at the end of time, after the Muslims have conquered a Roman city called Constantinople. He will first appear in Isfahan, in an area known as the Jewish quarter (al-Yahudiyyah). He will be followed by seventy thousand Jews from that area, all of them armed. Seventy thousand Tatars and many people from Khurasan will also follow him. At first he will appear as a tyrannical king, then he will claim to be a prophet, then a lord. Only the most ignorant of men will follow him; the righteous and those guided by Allah will reject him.

He will start to conquer the world country by country, fortress by fortress, region by region, town by town; no place will remain unscathed except Makkah and Madinah. The length of his stay on earth will be forty days: one day like a year, one day like a month, one day like a week, and the rest of the days like normal days, i e his stay will be approximately one year and two and a half months. Allah will grant him many miracles, through which whoever He wills will be astray, and the faith of the believers will be strengthened. The descent of Jesus son of Mary, the true Messiah, will happen at the time of the Dajjal, the false messiah. He will descend to the minaret in the east of Damascus. The believers and true servants of Allah will gather to support him, and the Messiah Jesus son of Mary will lead them against the Dajjal, who at that time will be heading for Bayt al-Maqdis (Jerusalem). He will catch up with him at 'Aqabah 'Afiq. The Dajjal will run away from him, but Jesus will catch up with him at the gate of Ludd, and will kill him with his spear just as he is entering it. He will say to him, "I have to deal you a blow; you cannot escape."

When the Dajjal faces him, he will begin to dissolve like salt in water. So Jesus will kill him with his spear at the gate of Ludd, and he will die there, as many Sahih Ahadith indicate.

Majma ibn Jariyah is reported to have said, "I heard the Prophet (sallallahu alayhe wa sallam) saying, 'The son of Mary will kill the Dajjal at the gate of Ludd." (Tirmidhi.)

FOOTNOTE:

"When he (Dajjal) sleeps, his eyes will be closed but his heart (or mind) will still be active" - means that his evil ideas will still come to him even while he is asleep.