22/05/2009

Badanku Sihat. Jiwaku sakit..

Jarang sekali kita bertanya kepada orang, apa khabar jiwa awak?


Tetapi sering kali kita bertanya, apa khabar awak hari ini? Mungkin sesiapa yang bertanya sedemikian, mungkin pelik bunyi dan loghatnya. Tetapi, itulah hakikatnya. Sedar ataupun tidak, kita sebenarnya selalu sakit.


Sakit dek emosi kita, jiwa kita, perasaan kita. Apabila kita sering sakit-sakit badan, kita akan terus pergi berjumpa doktor ataupun pakar yang boleh merubati sakit kita itu. Mungkin sakit gigi, demam, sakit urat ataupun sebagainya. Kerana sakit kita itu, kita nampak, kita sedar tentang sakit kita. Lantas kita pergi berubat.

Mencari ubat yang sepatutnya untuk sakit kita itu. Namun, jarang sekali apabila kita sakit emosi, sakit perasaan ataupun sakit hati, kita terus ingin berubat ataupun kita ingin mencari penawar sakit kita itu. Jarang. Kebanyakkannya akan memendam terlebih dahulu. Memeram biar jadi panas, lantas membakar diri sendiri. Jadi, hendaklah kita cepat bertindak untuk mengubati hati kita yang resah, hati kita yang mati, hati kita yang tidak tenteram untuk terus segar dan bersemangat dalam menghadapi pelbagai masalah dan ujian.


Sebelum kita mencari ubat dan penawar hati kita yang sakit itu, hendaklah kita mengetahui dahulu kenapa hati kita itu sakit. Antara masalah membuatkan hati kita sakit:
1) terlalu banyak kerja – assignment, homework, kerja rumah, kerja pejabat
2) suka berdengki dengan orang – dengki dengan sahabat, dengki dengan jiran, dengki dengan keluarga
3) suka mencari masalah orang
4) banyak bercakap, jadi banyak terguris hati orang
5) suka berfikiran negative
6) banyak angan-angan
7) sangat malas
8) orang yang sensitif

Dalam sebuah kisah, Ibrahim b. Adham sedang berjalan-jalan di negeri Bashrah. Penduduk Bashrah melihatnya segera datang, dan bertanya, "Ya Ibrahim, mengapa doa kami tidak dimakbulkan, padahal Allah telah berfirman, 'Apabila hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakan bahawa aku dekat. Aku memakbulkan doa orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepadaKu...'2:186."

Lantas Ibrahim menjawab, "Wahai penduduk Bashrah, hal itu adalah kerana HATI kalian TELAH MATI dengan 10 perkara. Jika begitu, bagaimana ALLAH akan memakbulkan doa kalian?" "

Ya Ibrahim, apakah 10 perkara itu?" Tanya penduduk Bashrah....
1) Kalian kenal ALLAH tetapi tidak menunaikan hak-hakNYA
. 2) Kalian membaca ALQURAN tetapi tidak mengamalkan isi-isinya.
3) Kalian mengakui cintai RASULULLAH tetapi tidak amalkan sunnahnya.
4) Kalian mengakui membenci SYAITAN tetapi menuruti ajakannya. 5) Kalian mengakui ingin masuk SYURGA tetapi tidak memenuhi syarat-syaratnya.
6) Kalian mengakui ingin selamat dari api NERAKA tetapi kalian menjerumuskan diri ke dalamnya
7) Kalian meyakini kepastian KEMATIAN tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

8) Kalian sibuk membicarakan KEBURUKAN ORANG tetapi kalian mengabaikan keburukan sendiri.
9) Kalian MENGUBURKAN orang mati tetapi kalian tidak mengambil pengajaran daripadanya.

10) Kalian mendapat NIKMAT ALLAH tetapi tidak pernah mensyukurinya.

Mengikut Ibnul Qayyim rahimahullah pula, beliau menyebutkan ada lima perkara yang menyebabkan rosaknya hati, antaranya, 1. Bergaul dengan banyak kalangan Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Dalam tatapan realiti, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya output semacam ini, kerana motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Kerana itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal kerana salah pergaulannya. Allah berfirman:

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29)

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67)


"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebahagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).

Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha Allah.


2. Larut dalam angan-angan kosong

Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta sentiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal salih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.


3. Bergantung kepada selain Allah

Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah. Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya.


Allah berfirman, ertinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)


"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah labah-labah. Dan rumah labah-labah adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, ertinya:


"Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22) Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong



. 4. Makanan


Makanan perosak ada dua macam. Pertama , merosak kerana zatnya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan kerana hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik kerana paksaan, malu atau takut terhina. Kedua , merosak kerana melampaui ukurannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewati batasnya. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan keranannya ia mudah mengikuti komando syaitan. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalan bagi syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat syaitan mudah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi.

Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:


"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani). 5


. Kebanyakan tidur

Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan. Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau petang hari. Bahkan tidur pada petang dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.


Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rezeki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Kerananya, tidur pada waktu itu hendaknya kerana benar-benar sangat terpaksa. Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bahagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasulullah SAW.



source: iluvislam.com

18/05/2009


"Kita tidak akan merasai kemanisan iman sehingga kita merasa sukarnya untuk meninggalkan jahilliyyah"

04/05/2009

Kebesaran ALLAH SWT

Subject: KEBESARAN ALLAH SWT
Forwarded this email to our muslim friend.
I have taken a closer look at my finger as if I was doing the tahiyyat, and subhanallah…….. I hope ALL my friends shall be enlightened as well.

Dalam solatku yang sudah sekian kalinya, aku tetap merenung telunjukku dalam setiap tasyahud (tahiyyat) awal dan akhir, mengharapkan pahala menurut sunnah mengisi setiap kantung pahala yang tak pernah ku lihat. Berpuluh tahun berbuat demikian, perasaan ingin tahu tetap menerjah hatiku. Mengapa Rasulullah s.a.w. berbuat demikian? Mengapa disunatkan merenung telunjuk sewaktu tasyahud? Pasti ada sesuatu sehinggakan disunatkan berbuat demikian. Bagi yang tak ambil pusing, tetap bahagian mereka dengan kantung pahala yang sarat di akhirat, dijamin Allah s.w.t..



Dirujuk persoalan itu kepada yang arif. Kata mereka telunjuk itu satu, diangkat ketika mengucapkan kalimah "Aku bersaksi bahawa Tiada Tuhan Yang disembah melainkan Allah" bagi menandakan keEsaan Allah yang Satu, Yang Maha Esa dan Tiada yang sebanding denganNya. Jawapan yang diberi mententeramkan jiwaku hanya buat seketika. Memang benar apa yang dikatakan yang arif itu tadi, tapi mengapa gelodak jiwa mengatakan ada sesuatu yang lain.

Aku sentiasa terganggu dengan persoalan yang ditimbulkan hati yang mendesak-desak mencari rahsia sebenar sehingga hatiku puas. Kenapa hanya perkara ini begitu mendesak jiwa sedangkan perbuatan itu hanya dilakukan dengan seketika dalam solat.

Sehinggalah di suatu senja yang sangat hening. Hujan lebat mula turun di luar rumah, menghalang langkah insan yang beriman lemah ini untuk ke tempat azan dilaungkan. Ditunaikan tanggungjawabku kepada Yang Maha Pencipta dalam keadaan ke khusyukan di rumah. Waktu Maghrib itu membuka persoalan lama kembali. Mula sahaja tasyahud awal, telunjukku direnung dan membangkitkan kembali persoalan yang sering bermain dijiwaku.

Kekhusyukan dalam ibadatku sedikit teganggu, minda ditumpukan kembali kepada bacaan solat supaya hatiku tetap rasa syukurku kepada Yang Menciptakan diriku dengan segala kesempurnaan. Tapi semua itu terganggu kembali bila saja aku berada dalam tasyahud akhir. Sekali lagi aku mengucapkan kalimah " Ashhadu allaa ilaa ha illallah (Aku bersaksi bahawa Tiada Tuhan Yang disembah melainkan Allah) sambil jari telunjukku diangkat menandakan aku mengakui keEsaan Allah s.w.t..

Bagaikan hendak tersembur kandungan dadaku takala aku merenung jari telunjukku pada kali ini. Serta merta airmataku mencurah-curah keluar tak tertahan, ditahan sebak dadaku supaya tidak terbatal solatku. Allahuakbar! Allah Maha Besar! Ampunkanlah segala dosa yang telah kulakukan dengan tanganku ini... Ya Allah! Betapa Engkau memuliakan kami manusia dengan kalimah NamaMu pada jasad kami yang kotor ini.. Ampunkanlah kami, ampunkanlah aku... Mulai maghrib hari itu, perbuatan mengangkatkan dan merenung telunjuk dalam tasyahud tidak lagi mengganggu kekhusyukan solatku, tapi ia membuatkan hatiku sentiasa gentar dan sayu..

Sayu mengenangkan dan merindui Allah s.w.t., gentar kerana aku melihat aku ini milik Allah... Ya! Benar.. akhirnya jawapan bagi persoalan itu telah kutemui bila saja terpandang kalimah Allah ditelunjuk kananku.. Subhanallah! Maha Suci Allah! Ampunilah aku sekiranya tangan yang membawa kalimah namaMu yang Maha Suci dan Mulia ini telah aku gunakan untuk melakukan dosa dan maksiat melanggar perintahMu.. Ampunkanlah HambaMu ini Ya Allah.....





22/04/2009

HADITH

Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said: 'When a man dies and his relatives are busy in funeral, there stands an extremely handsome man by his head. When the dead body is shrouded, that man gets in between the shroud and the chest of the deceased.


When after the burial, the people return home, 2 angels, Munkar and Nakeer(names of two special Angels), come in the grave and try to separate this handsome man so that they may be able to interrogate the dead man in privacy about his faith. But the handsome man says,

'He is my companion, he is my friend. I will not leave him alone in any case.. If you are appointed for interrogation, do your job. I cannot leave him until I get him admitted into Paradise '.

Thereafter he turns to his dead companion and says, 'I am the Qur'an, which you used to read, sometimes in a loud voice and sometimes in a low voice. Do not worry.
After the interrogation of Munkar and Naker, you will have no grief.'

When the interrogation is over, the handsome man arranges for him from Al-Mala'ul A'laa (the angels in Heaven) silk bedding filled with musk.

Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said: 'On the Day of Judgement, before Allah, no other Intercessor will have a greater status than the Qur'an, neither a Prophet nor an angel.'

Please keep forwarding this 'Hadith' to all ....because
Rasulullah (Sallallahu alaihe wasallam) said:

'Pass on knowledge from me even if it is only one verse'.


May Allah bestow this favour on all of us.

AMEEN





Assalamu Alaikum


We are praying that the following message in the next seven days would reach at least FIVE MILLION Muslims all over the world, Insha-Allah.

Please forward this message TODAY to your friends and relatives and earn abundant Rewards from Allah Subhanahu watala.

SAYINGS (HADITH) OF PROPHET MUHAMMAD (Sallallaahu alaihi wa sallam)

The one who disdains prayers (Salat) will receive Fifteen punishments from Allah..

Six punishments in this lifetime
Three while dying
Three in the grave &
Three on the Day of Judgment.

THE SIX PUNISHMENTS OF LIFE :
1. Allah takes away blessings from his age (makes his life misfortunate)

2. Allah does not accept his plea (Dua's)
3. Allah erases the features of good people from his face.
4. He will be detested by all creatures on earth.
5. Allah does not reward him for his good deeds. (No thawab)
6. He will not be included in the Dua's of good people.

THE THREE PUNISHMENTS WHILE DYING :

1. He dies humiliated.
2. He dies hungry.
3. He dies thirsty. Even if he drinks the water of all seas he will still be thirsty.

THE THREE PUNISHMENTS IN GRAVE :
1.. Allah tightens his grave until his chest ribs come over each other.
2.. Allah pours on him fire with embers.
3. Allah sets on him a snake called 'the brave', 'the bold' which hits him from morning until afternoon for leaving Fajr prayer, from the afternoon until Asr for leaving Dhuhr prayer and so on. With each strike he sinks 70 yards under the ground.


THE THREE PUNISHMENTS ON THE DAY OF JUDGMENT :
1. Allah sends who would accompany him to hell pulling him on the face.
2. Allah gives him an angry look that makes the flesh of his face fall down.
3. Allah judges him strictly and orders him to be thrown in hell.

Note: If you get this copy, please make copies of it and distribute them among all Muslims.. You will be earning a Reward as well as helping to show your brother the Right Path. May Allah give guidance to all of us.
AAMEEN!!!!!!!

----------------------------------------------

THOSE WHO DO NOT SAY THEIR PRAYERS OF:

FAJR : the glow of their face is taken away.
ZUHR: the blessing of their income is taken away.
ASR : the strength of their body is taken away.
MAGHRIB : they are not benefited by their children.
'ISHA : the peace of their sleep is taken away.

-------------------------------------------------

THE HOLY QUR'AN:
'Say Your Prayers Before Prayers For You Are Said'.

05/04/2009

Hear these words..

We have only one life, dont hassle with the small matters. Live it to the fullest with passion and sincerity - and you will reap the rewards.

Set up your ambitious but feasible goals



When we don’t get what we want, La Tahzan! Don’t be sad … Allah (SWT) sebenarnya sayang kamu that is why He decides not to give you something dangerous which you might not have foreseen. Walaupun apa yang kamu terima adalah satu benda yang paling buruk di mata kamu atau satu kejadian yang paling menyedihkan bagi kamu, mungkin semua itu Allah (SWT) jadikan sebagai landasan bagi kamu menuju kepadaNya, kembali mencintaiNya … mencariNya.

01/04/2009

Atasi sikap Bertangguh

Atasi Sikap Bertangguh
www.iLuvislam.com
helangsenja
editor : everjihad


Satu sikap yang ada dalam setiap diri kita dan menjadi penyebab kepada kegagalan kita. Iaitu sikap bertangguh. Bertangguh maknanya kita dengan sengaja melambatkan atau tidak menyiapkan satu-satu kerja, aktiviti atau tugasan yang sememangnya penting atas alasan yang tidak penting. Sebaliknya kalau sesuatu kerja itu terpaksa diketepikan seketika kerana ada sesuatu yang lebih penting lagi yang mesti disiapkan, maka itu bukanlah bertangguh.

Malangnya, ramai diantara kita atas alasan yang remeh temeh melambat-lambatkan sesuatu pekerjaan. Mari kita renungkan seketika, kalau anda seorang pekerja di pejabat, apa agaknya kerja semalam yang anda tahu penting tetapi tidak dibuat. Mungkin ada borang yang perlu dilengkapkan dan dihantar; atau panggilan kepada pelanggan yang belum dibuat; atau projek yang belum disiapkan malah mungkin belum dimulakan; atau khidmat selepas jualan yang tidak dibuat meskipun berkali-kali anda ingatkan diri anda ia adalah penting. Bagaimana pula dengan urusan dirumah? Anda mungkin dah lama mahu mengecat rumah tetapi sehingga kini masih belum siap; atau menyapu lantai, menggosok baju, mengelap tingkap, mencuci bilik air.

Bagaimana pula dengan urusan peribadi anda? Anda tahu sudah tiba waktunya anda menghubungi ibu bapa di kampung; atau emel sahabat yang tidak berbalas dan SMS yang belum dijawab. Anda tahu berat badan mula bertambah dan sudah sekian lama anda mahu turunkan berat badan dengan menjaga diet dan melakukan senaman harian. Sudahkah ia dilakukan? Rambut yang semakin panjang sudahkah dipotong? Kalau direnungkan dengan ikhlas maka kita akan dapati terlalu banyak yang mahu dilakukan dan terlalu sedikit masa yang ada. Kalau tahu masa semakin sedikit kenapa dihabiskan untuk perkara-perkara yang tidak termasuk dalam senarai penting kita? Iaitu senarai yang kita tahu mesti dilakukan segera. Atau anda sebenarnya tidak pernah buat satu senarai pun selama ini? Segalanya hanya dirancang dalam kepala maka tidak hairanlah kalau anda lupa. Apabila kita bertangguh, kita akan rasa tertekan kerana masa semakin suntuk dan kerja semakin menimbun.

Akibat dari rasa tertekan ini ialah kemurungan serta emosi yang tidak menentu. Kesihatan juga turut terganggu dan semua ini pasti menjejaskan produktiviti. Hasilnya, kita menjadi orang yang gagal dalam kehidupan sama ada dari kerjaya, akademik, kesihatan, ibadah, kewangan dan sebagainya.



Kenapa Wujudnya Sikap Bertangguh?

Antara faktor yang menjadi penyebab tangguh ini ialah:

1. Pengurusan yang lemah, sama ada dari segi pengurusan diri, masa, sumber dan tugas.

2. Takut, sama ada takut kepada kegagalan mahu pun takutkan kejayaan. Ada orang takut berjaya kerana kejayaan bermakna tanggungjawab lebih besar, masa makin sibuk dan tiada masa untuk perkara lain, ramai orang yang akan dengki dan sebagainya. Ada pula yang takutkan kegagalan kerana bimbang dikritik, dimarahi, dipandang rendah, takut kerja tidak cukup bagus dan sebagainya. Walau apa sekalipun alasannya, 90% daripada apa yang disangkakan sebenarnya tidak akan berlaku.

3. Terlalu mahukan kesempurnaan. Ada ketikanya sesuatu perancangan itu tertangguh perlaksanaannya kerana kita mahukannya terlalu sempurna. Begitu banyak masa dan tenaga dibazirkan dengan mengkaji keburukan-keburukan yang mungkin akan terjadi.

4. Masalah fizikal. Masalah kesihatan dan tenaga yang kurang boleh mendorong perasaan malas. Ini membuatkan banyak kerja-kerja gagal disempurnakan kerana diri tidak produktif.

5. Masalah sikap. Sikap adalah penyumbang paling utama kepada masalah tangguh. Apabila kita bersikap sambil lewa, ambil mudah dan tiada komitmen serta disiplin terhadap diri kita dan tugas-tugas yang diserahkan maka segalanya pasti akan tertangguh. Bagaimana Mengatasinya? Tangguh bukanlah masalah yang tidak boleh diselesaikan. Ia bukannya perkara biasa dalam kehidupan yang tidak dapat dielak. Sebaliknya ia adalah kebiasaan atau tabiat yang tertanam dalam diri kita kerana kita tidak mendidik diri dengan amalan-amalan kecemerlangan.

Berikut dinyatakan beberapa perkara yang boleh dilakukan untuk mengatasi masalah umum ini:

1. Agih-agihkan tugas. Pastikan tugasan bersesuaian dengan tenaga dan masa yang diperuntukkan. Salah satu penyebab kepada tangguh ialah rasa kerja yang mahu dibuat itu terlalu sukar atau terlalu banyak. Kalau terlalu banyak, agih-agihkan tugas kepada bahagian yang lebih kecil. Kalau terlalu sukar, dapatkan seseorang yang boleh membantu. Tanya mereka! Jangan jadi orang yang berat mulut. Dalam dunia ni tiada sesiapa pun yang akan membantu kita tanpa diminta.

2. Buat senarai tugas atau ‘TO DO LIST’.

3. Dapatkan satu diari, nak canggih lagi pakai ‘Palmtop’. Malah telefon bimbit pun dah boleh untuk masukkan aktiviti kita. Sebenarnya, jangan bazirkan duit dengan membelanjakan wang membeli diari atau organizer yang mahal-mahal. Ramai orang yang saya perhatikan, ketika semangatnya datang, mereka keluarkan duit untuk tujuan ini tetapi akhirnya sia-sia juga.

4. Cari cara untuk ingatkan kita. Contoh: Jam loceng, komputer, digital organizer dan sebagainya.

5. Sediakan segala keperluan lebih awal. Contoh: Nak ambil pemadam, hanya kerana itu kerja tertangguh 30 minit. Nak ke bilik air dan sebagainya. Kita kena ingat, kita dibayar gaji untuk bekerja 8 jam sehari jadi buatlah yang terbaik!

6. Tiada dua orang yang serupa. Lain orang lain masa yang mana dia akan paling produktif. Oleh itu kenali masa produktif kita dan gunakan masa ini untuk siapkan kerja-kerja penting kita.

7. Tukar cara fikir atau ‘mindset’ kita.

8. Just do it! Jangan peduli apa orang lain akan kata. Ia adalah soal masa depan kita. Percaya cakap saya, 90% daripada sangkaan-sangkaan dan kebimbangan kita itu sebenarnya tidak akan berlaku!

9. Belajar dari kesilapan. Mula melangkah apabila sudah ada perancangan dan jangan tunggu untuk segala-galanya sempurna sebab ketidaksempurnaan itu sememangnya sifat semulajadi setiap hasil ciptaan manusia. Contoh: TV hitam putih wujud sebelum ada TV warna. Telefon bimbit besar sebelum ada yang kecil molek. Orang yang mencipta dan menjual barang-barang ini tidak menunggu segalanya sempurna. Mereka mengaut keuntungan awal dan menggunakan keuntungan itu untuk melakukan penyelidikan dan seterusnya menghasilkan barangan yang lebih baik.

10. Senaman secara konsisten, 20 minit sehari, 3x seminggu.

11. Jaga diet atau pemakanan. Makan makanan yang kurang lemak dan yang tinggi kandungan fibernya seperti buah-buahan, kekacang dan sayur-sayuran. Makan roti yang ada tertulis perkataan ‘high fibre’.

12. Rehat yang cukup - Lakukan meditasi atau rileks. Itu gunanya kita lepas solat sambung berzikir dan berwirid.

13. Mulakan sedikit, bertatih sebelum berlari. Tidap perlu untuk menghabiskan apa yang mahu dilakukan itu serentak. Manusia mudah rasa jemu dan bosan. Oleh itu, lakukanlah sedikit tetapi konsisten. Pelbagaikan aktiviti dan jangan fokus hanya kepada satu tugas semata-mata.

14. Ganjari diri sendiri setiap kali dapat menyelesaikan sesuatu tugas atau pekerjaan.

Jaga 7 Sunnah Rasulullah saw

"Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat: jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.


courtesy of iLuvislam.com.